Pages

Jumat, 31 Desember 2010

Nicolas Kiefer Gantung Raket

Berlin - Mantan petenis nomor satu Jerman, Nicolas Kiefer mengumumkan pensiun. Petenis berusia 33 tahun ini gantung raket karena ingin memiliki waktu lebih dengan keluarga.

Kiefer memulai karirnya di dunia profesional di tahun 1995. Dia digadang-gadang menjadi penerus Boris Bekcer usai memenangi titel junior di Australia Terbuka dan AS Terbuka di tahun yang sama.

Selama 15 tahun karirnya, prestasi Kiefer selanjutnya adalah meraih enam titel di turnamen ATP, di mana titel terakhir diraih pada tahun 2000. Tahun tersebut juga menjadi saat di mana Kiefer sempat menduduki ranking empat besar dunia.

Kiefer mengumumkan gantung sepatu pada Kamis (30/12/2010) malam WIB. "Di awal tahun baru, Anda biasa mematok target dan saya sudah mencapai target itu pada 11 Agustus silam di mana semua sudah berakhir untuk saya," ujar Kiefer seperti dilansir dari Reuters.

Pria kelahiran 5 Julli 1977 tersebut mengatakan alasannya untuk gantung raket adalah ingin lebih dekat dengan keluarga. "Dengan lahirnya putri kami, Mabelle Emilienne, maka harapan terbesar saya telah terpenuhi. Sejak saat ini saya berencana untuk menapaki hidup baru," tandas Kiefer.

"Selanjutnya setelah berpikir secara mendalam, saya memutuskan untuk mengakhiri karir saya sebagai petenis profesional," pungkas peraih medali perak Olimipade 2004 itu.

Pencapaian tertinggi terakhir Kiefer adalah final Toronto Masters 2008. Selanjutnya ia mengalami cedera pergelangan tangan dan sebagai hasilnya dia terlempar ke urutan 722 dunia.

Sumber : Narayana Mahendra Prastya - detiksport
foto : (AFP/Don Emmert)

Nadal: Sulit Sapu Bersih Grand Slam

Jakarta - Tahun 2010 Rafael Nadal nyaris berhasil melakukan sapu bersih terhadap Grand Slam. Petenis Spanyol itu menilai bahwa sulit untuk memenangi empat gelar Grand Slam dalam setahun.

Tahun ini kiprah Nadal di Grand Slam cukup mantap. Dari empat gelaran, hanya Australia Terbuka saja yang gagal dimenangi oleh pria kelahiran 3 Juni 1986 itu. Di Benua Kanguru, Nadal hanya sampai babak perempatfinal usai tersingkir karena mundur akibat cedera.

Namun selanjutnya petenis asal Spanyol itu berhasil bangkit dan memenangi tiga turnamen Grand Slam lainnya, termasuk meraih gelar untuk pertama kalinya di AS Terbuka.

"Tahun 2010 berlangsung emosional dalam karir saya dan yang terbaik bila berpatokan pada hasil yang saya dapatkan. Saya sangat gembira dengan apa yang telah terjadi sepanjang tahun ini dan saya benar-benar tidak bisa meminta lebih lagi," kata Nadal kepada Diario AS seperti diberitakan Xinhua.

Nadal mengatakan hasil positif yang dia dapat di sepanjang tahun 2010 membuatnya bisa memulai musim 2011 tanpa tekanan yang terlalu besar. Meski begitu petenis yang dikenal sebagai jagoan lapangan tanah liat itu mengaku bahwa berat bisa melakukan sapu bersih dengan memenangi empat Grand Slam tahun depan.

"Hal itu nyaris mustahil dan bisa dikatakan hanya utopia. Bisa menjuarai tiga Grand Slam saja sudah cukup sulit," kata dia.

Untuk tahun depan, Nadal optimistis bisa membuka dengan catatan positif denan menjadi yang terbaik Australia Terbuka, turnamen yang digelar mulai pertengahan Januari mendatang.

"Saya memang punya kesempatan untuk melakukan itu, namun saya pikir satu-satunya peluang bagi saya adalah memenangi empat titel Grand Slam secara berturut-turut . Bila saya mampu melakukannya, maka ini merupakan waktunya," tutup Nadal.

Sumber : Narayana Mahendra Prastya - detiksport
foto : Reuters

Nadal dan Federer Berjibaku Lagi di Abu Dhabi

Abu Dhabi - Rafael Nadal dan Roger Federer kembali akan terlibat persaingan dalam sebuah turnamen. Kali ini, ajangnnya adalah Mubadala World Tennis Championship yang digelar di Abu Dhabi.

Mubadala World Tennis Championship adalah turnamen eksebisi yang diselenggarakan mulai Kamis (30/12/2010) ini. Meski sifatnya eksebisi, peserta yang ikut dijamin berkualitas.

Selain Nadal dan Federer yang merupakan petenis nomor satu dan dua dunia saat ini, ada juga petenis-petenis elit lain seperti Robin Soderling, Tomas Berdych, Jo-Wilfried Tsonga dan Marcos Baghdatis.

Seperti dikutip dari situs resmi turnamen, Nadal dan Federer langsung mendapat bye di babak perempatfinal dan langsung lolos ke semifinal. Nadal akan berjumpa pemenang antara Baghdatis melawan Berdych dan Federer bakal bertemu Soderling atau Tsonga.

Sebelum terjun ke lapangan, Nadal dan Federer sempat memberikan pelatihan untuk petenis-petenis muda Uni Emirat Arab. Selain memberi nasihat teknis, kedua petenis itu juga memberi saran bagaimana caranya menjadi seorang petenis dunia.

Sumber : Arya Perdhana - detiksport
foto : AFP/Alberto Simon

Jelang Australia Terbuka Cuaca Bakal Sulitkan Petenis Eropa

Jakarta - Petenis Eropa bakal mengalami kesulitan dalam Australia Terbuka. Faktor cuaca bakal menjadi hadangan terbesar bagi para wakil dari Benua Biru.

Saat ini suhu di kawasan Australia tengah dingin. Hal tersebut membuat para petenis dari luar Negeri Kanguru--terutama dari Eropa-- bisa melakukan adaptasi iklim dengan lebih nyaman.

Namun kenyamanan itu kemungkinan bakal sirna. Pasalnya udara sejuk ini diprediksi bakal menghilang di pekan depan.

"Minggu depan suhu udara akan berkisar di angka 30 derajat celcius dan pemain akan merasakan itu menjadi hal yang berat, karena suhu dan penguapan air akan tinggi dan udara lebih lembab," demikian keterangan dari juru bicara badan meteorologi setempat.

Petenis Australia Samantha Stosur menilai bahwa persoalan suhu udara bakal menjadi batu sandungan bagi petenis asal Eropa.

"Terlepas dari hujan yang terjadi di Australia akhir-akhir ini, suasananya akan berbeda nanti. Sudah jelas para petenis Eropa akan hadir di sini usai mengalami musim dingin di negara mereka. Tidak ada keraguan lagi mereka harus menghadapi masalah kelembaban ini," tukas Stosur dilansir dari abc.net.au.

Untuk bagian putri, dalam sepuluh tahun terakhir petenis asal Eropa hanya tiga kali menjadi juara yakni Justine Henin (2004), Amelie Mauresmo (2006), dan Maria Sharapova (2008).

Situasi berkebalikan terjadi di bagian putra. Terakhir kali petenis di luar Eropa menjadi juara adalah Andre Agassi di tahun 2003.

Sumber : Narayana Mahendra Prastya - detiksport
foto : Getty Images

Roddick Tatap Australia Terbuka dengan Kerja Keras

Sydney - Andy Roddick berlatih sekuat tenaga dalam mempersiapkan diri jelang Australia Terbuka. Motivasi semacam itu bahkan diklaim baru kali ini ia tunjukkan lagi setelah sekian lama.

Bulan lalu Roddick mengalami cedera hamstring dan nyeri pada pangkal paha sehingga pelatih fisiknya, Lance Hooten, menyarankan agar Roddick tidak berlatih terlalu keras pada latihan pra-musim.

Akan tetapi, saran tersebut tak disambut hangat oleh si petenis Amerika Serikat. "Ia berbisik kepadaku, 'Aku tidak mau melakukan latihan Rencana B, aku ingin langsung berlatih'," ungkap Hooten kepada atpworldtour.com.

"Aku bilang, 'Entahlah, kamu harus menunjukkan kalau kamu memang mampu melakukannya, jadi mari berlatih pelan-pelan'. Dan ia menatapku dan mengatakan, 'Kita takkan melakukan latihan Rencana B'," lanjut Hooten menirukan Roddick.

Setelah ngotot-ngototan Roddick akhirnya diberikan izin oleh sang pelatih fisik untuk langsung berlatih rutin. Hasilnya, nilai Hooten, amat bagus.

"Aku sebenarnya juga mau memberinya latihan lebih ringan karena jika dia tidak menyelesaikan latihan ini dengan sehat, maka percuma saja."

"(Tapi) Andy melihatku dan bilang, 'Australia Terbuka tidak bisa dimenangi dengan berlatih santai'," papar Hooten.

Sejauh ini capaian terbaik Roddick di Australia Terbuka adalah empat kali menjadi semifinalis. Kali ini jawara AS Terbuka 2003 itu memang terlihat sangat bernafsu untuk mengilapkan catatan dengan menjadi kampiun.

"Sudah sejak lama aku belum pernah melihatnya sebegitu termotivasi," lugas Hooten.

Australia Terbuka 2011, yang berlangsung pada 17 Januari sampai 30 Januari, akan menjadi gelaran Grand Slam pertama pada tahun tersebut.

Sumber : Kris Fathoni W - detiksport
foto : Reuters

Selasa, 28 Desember 2010

Roger Federer

Roger Federer (lahir di Binningen (dekat Basel), Swiss, 8 Agustus 1981; umur 29 tahun) adalah seorang petenis asal Swiss. Ia adalah salah satu petenis terbaik di dunia saat ini, dan menempati peringkat pertama dunia dari 2 Februari 2004 hingga 18 Agustus 2008 dan kemudian dari 6 Juli 2009 hingga kini. Ia adalah pemegang rekor gelar Grand Slam tunggal putra terbanyak sepanjang sejarah dengan 15 gelar. Banyak dari kalangan komentator, analis, petenis aktif, dan mantan petenis menganggapnya sebagai petenis terbaik sepanjang masa.

Karier

Ia mulai bermain tenis pada usia 6 tahun.[6] Pada usia 14 tahun, ia menjadi juara junior Swiss. Tahun 1998, tahun terakhirnya dalam dunia tenis junior, ia menjadi juara turnamen junior di Wimbledon. Pada bulan Juli tahun yang sama, ia bergabung dengan tur Asosiasi Profesional Tenis (ATP). Dua tahun kemudian pada Olimpiade Sydney 2000, ia berhasil mencapai babak semifinal, namun kalah dalam perebutan medali perunggu. Tinggi badannya adalah 185 cm.

Turnamen ATP pertama yang dimenanginya adalah turnamen di Milan pada tahun 2001. Pada tahun tersebut, ia berhasil mencapai babak perempat final di Perancis Terbuka dan Wimbledon. Dalam perjalanannya menuju babak perempat final dalam Wimbledon tersebut, ia mengalahkan juara bertahan Pete Sampras. Tahun berikutnya, ia gagal total dalam kedua turnamen tersebut, namun berhasil mencapai babak final Tennis Masters Series pertamanya dan juga berhasil lolos kualifikasi Tennis Masters Cup. Pada tahun 2003, ia menjadi orang Swiss pertama yang menjuarai Wimbledon, mengalahkan Mark Philippoussis di final dan hanya kehilangan satu set sepanjang turnamen. Ia menang empat kali dalam Piala Davis dan membawa tim Swiss hingga semifinal. Tahun itu juga ia berhasil memenangi Tennis Masters Cup di Houston.


Pada tahun 2004, ia mencetak prestasi yang luar biasa dengan meraih tiga dari keempat turnamen Grand Slam, masing-masing AS Terbuka, Australia Terbuka dan Wimbledon. Selain itu, ia juga menjuarai tiga turnamen Masters Series. Oleh majalah Tennis, ia dianugerahi gelar "Petenis Terbaik" pada tahun tersebut.
Ia kembali meraih gelar Wimbledon pada 2005, mengalahkan Andy Roddick di final. Dalam pertandingan tersebut, ia mencetak 49 winner dan hanya 12 unforced error. Dalam pertandingan empat set di final AS Terbuka pada September, ia mengalahkan Agassi dan meraih gelar AS Terbuka untuk kedua kalinya.
Pada tahun 2006, ia meraih gelar Australia Terbuka setelah mengalahkan Marcos Baghdatis di final. Di final Perancis Terbuka, Federer dikalahkan saingannya yang berperingkat kedua di dunia, Rafael Nadal dengan skor 1-6, 6-1, 6-4, 7-6(4). Federer kemudian membalas kekalahannya tersebut saat mempertahankan gelar Wimbledonnya pada bulan Juli yang sekaligus menjadi gelar Wimbledon keempatnya berturut-turut. Ia menambah koleksi gelar Grand Slam-nya dengan menjuarai AS Terbuka pada September.Gagal mempertahankan gelar di Wimbledon 2008 membuatnya cukup kecewa. Namun ia berhasil mengobati kekecewaannya itu dengan memenangkan AS Terbuka 2008 untuk kelima kalinya berturut-turut.


Di bulan Juni tahun 2009 ini, pada Perancis Terbuka Federer berhasil menambah gelar Grand Slam keempat belas menyamai rekor petenis AS Pete Sampras dengan mengalahkan Robin Soderling dari Swedia dalam laga straight set. Di turnamen Wimbledon pada tahun yang sama Federer mengalahkan Roddick dan memecahkan rekor Sampras.

Gelar Grand Slam


Tahun Turnamen Lawan Hasil
2003 Wimbledon Mark Philippoussis 7-6, 6-2, 7-6
2004 Australia Terbuka Marat Safin 7-6, 6-4, 6-2
2004 Wimbledon Andy Roddick 4-6, 7-5, 7-6, 6-4
2004 AS Terbuka Lleyton Hewitt 6-0, 7-6, 6-0
2005 Wimbledon Andy Roddick 6-2, 7-6, 6-4
2005 AS Terbuka Andre Agassi 6-3, 2-6, 7-6, 6-1
2006 Australia Terbuka Marcos Baghdatis 5-7, 7-5, 6-0, 6-2
2006 Wimbledon Rafael Nadal 6-0, 7-6(5), 6-7(2), 6-3
2006 AS Terbuka Andy Roddick 6-2, 4-6, 7-5, 6-1
2007 Australia Terbuka Fernando González 7-6(2), 6-4, 6-4
2007 Wimbledon Rafael Nadal 7-6(7), 4-6, 7-6(3), 2-6, 6-2
2007 AS Terbuka Novak Djokovic 7-6(4), 7-6(2), 6-4
2008 AS Terbuka Andy Murray 6-2, 7-5, 6-2
2009 Perancis Terbuka Robin Soderling 6-1, 7-6(1), 6-4
2009 Wimbledon Andy Roddick 5-7, 7-6(8-6), 7-6(7-5), 3-6, 16-14
2010 Australia Terbuka Andy Murray 6-3, 6-4, 7-6

Sumber : Wilkipedia
foto : vibizdaily.com
mirror.co.uk
topnews.in

Rafael Nadal

Rafael "Rafa" Nadal Parera (IPA: [rafa'el na'ðal]) (lahir di Manacor, Mallorca, Spanyol, 3 Juni 1986; umur 24 tahun) adalah petenis profesional asal Spanyol.
Setelah menempati peringkat dua dunia selama 158 minggu, pada 18 Agustus 2008 ia menjadi petenis berperingkat pertama dunia menggantikan Roger Federer. Peringkat tersebut bertahan hingga 6 Juli 2009 saat Federer menjuarai Wimbledon dan kembali menjadi petenis nomor satu dunia. Ia pun kembali mendapat peringkat satu dunia pada tanggal 7 Juni 2010.

Nadal merupakan juara Grand Slam sebanyak delapan kali, telah memenangi gelar tunggal putra Perancis Terbuka (2005-2008) empat kali secara berturut-turut. Setelah mencetak rekor 31 kemenangan berturut-turut di Perancis Terbuka, Nadal kalah untuk pertama kalinya di turnamen tersebut pada pertandingan babak keempat melawan Robin Soderling pada tahun 2009. Ia meraih gelar Wimbledon pada tahun 2008 dan 2010. Ditahun 2008 dengan mengalahkan Federer setelah kalah pada tahun 2006 dan 2007 dari Federer, sedangkan tahun 2010 dengan mengalahkan Tomas Berdych.

Nadal adalah salah satu petenis terbaik sepanjang masa dan petenis clay terbaik sepanjang masa.
Nadal memegang rekor kemenangan berturut-turut pada satu permukaan tertentu di antara para pemain pria di era terbuka. Dari April 2005 hingga Mei 2007, ia telah memenangi 81 pertandingan di permukaan tanah liat secara berturut-turut. Rekor ini dimulai sejak Nadal dikalahkan oleh Igor Andreev di Valencia, dan kemudian dihentikan Federer di Hamburg dalam pertandingan final tiga set.

Tahun-tahun awal

Nadal dilahirkan di Manacor, Mallorca. Ayahnya bernama Sebastián dan ibunya Ana María; dia juga memiliki seorang saudara perempuan bernama María Isabel. Ayahnya memiliki sebuah restoran dan bisnis pembuatan kaca. Pamannya, Miguel Ángel Nadal, adalah pemain sepak bola yang sudah pensiun, dulu pernah bermain untuk RCD Mallorca, FC Barcelona, dan tim nasional sepak bola Spanyol.
Walaupun Nadal bermain dengan tangan kiri, sebenarnya dia tidak kidal. Ketika ia masih kecil, pelatihnya, Toni Nadal, memutuskan bahwa two-handed backhandnya akan diuntungkan karena lengan kanan yang kuat, oleh sebab itu Toni mengajarkan Rafael untuk bermain dengan tangan kirinya.


Tidak sampai Nadal berusia 12 tahun, ia memutuskan untuk berkarier dalam tenis, bukannya sepak bola. Pada Mei 2001, ketika Nadal berusia 14 tahun, petenis Pat Cash memainkan pertandingan eksibisi di atas permukaan tanah liat melawannya. Cash keberatan melawan Nadal, sebab Boris Becker-lah yang sebenarnya dijadwalkan untuk menjadi lawannya. Tetapi, Cash kalah dalam pertandingan ini dengan selisih sedikit.


Rekor dan kemenangan beruntun

  • Nadal adalah pemegang rekor pria pada era terbuka untuk kemenangan beruntun terbanyak pada satu permukaan. Rekor ini terjadi antara kekalahannya terhadap Igor Andreev pada April 2005 dan Roger Federer pada Mei 2007, dia telah memenangkan 81 pertandingan di lapangan tanah liat. Maka ia melampaui rekor John McEnroe sebanyak 75 pertandingan di permukaan karpet ruangan tertutup.
  • Nadal telah menjadi ranking 2 secara beruntun lebih lama dibandingkan pemain manapun di dalam sejarah dalam ranking komputer ATP.
  • Nadal adalah satu dari hanya dua orang yang memenangkan Perancis Terbuka pada debutnya (2005), yang pertama adalah Mats Wilander pada 1982. Nadal juga sukses mempertahankan gelarnya pada 2006 & 2007, dia juga mampu memenangkan 21 pertandingan secara beruntun selama berpartisipasi di dalam Perancis Terbuka.
  • Pada usia 19 tahun 1 bulan 22 hari, Nadal menjadi remaja ketiga di dalam sejarah ranking komputer ATP (sejak 1973) yang mencapai ranking 2 dunia mengikuti jejak Boris Becker (usia 18 tahun 9 bulan 17 hari) dan Björn Borg (usia 18 tahun 10 bulan 2 hari) sebagai satu-satunya remaja yang mencapai ranking 2 dunia.
  • Nadal menjadi satu-satunya pemain yang telah memenangi final Grand Slam tunggal putra melawan no. 1 dunia Roger Federer. Kemenangan itu diperoleh dari Perancis Terbuka tahun 2006 dan 2007 dan Wimbledon pada tahun 2008. Federer memiliki rekor 11-2 di final Grand Slam tunggal putra termasuk dua kemenangan atas Nadal di Wimbledon 2006 & 2007.
  • Nadal adalah satu-satunya pemain aktif yang memiliki rekor kemenangan head-to-head melawan Federer. Nadal unggul 8-5 atas Federer (6-1 di lapangan tanah liat, 2-2 di lapangan keras, dan 0-2 di lapangan rumput).

  • Kemenangan Nadal di Perancis Terbuka 2007 membuatnya menjadi pemain pertama sejak Bjorn Borg (1978-81) yang memenangkan Perancis Terbuka selama tiga tahun berturut-turut.
  • Pada tahun 2006, Nadal dan Federer menjadi satu-satunya dua pemain pria di era terbuka yang mencapai final Wimbledon setelah keduanya bertanding di final Perancis Terbuka hanya satu bulan sebelumnya. Ada beberapa pria yang mencapai final Wimbledon setelah berhasil tembus ke final Perancis Terbuka, tetapi belum pernah dua pria berhasil mencapai final Wimbledon dan Perancis Terbuka. Nadal dan Federer bertemu kembali di final Perancis Terbuka dan Wimbledon pada tahun 2007 dan 2008.

    Gelar Grand Slam


    Tahun Turnamen Lawan Hasil
    2005 Perancis Terbuka Bendera Argentina Mariano Puerta 6-7(6), 6-3, 6-1, 7-5
    2006 Perancis Terbuka Bendera Swiss Roger Federer 1-6, 6-1, 6-4, 7-6(4)
    2007 Perancis Terbuka Bendera Swiss Roger Federer 6-3, 4-6, 6-3, 6-4
    2008 Perancis Terbuka Bendera Swiss Roger Federer 6–1, 6–3, 6–0
    2008 Wimbledon Bendera Swiss Roger Federer 6–4, 6–4, 6–7(5), 6–7(8), 9–7
    2009 Australia Terbuka Bendera Swiss Roger Federer 7–5, 3–6, 7–6(3), 3–6, 6–2
    2010 Perancis Terbuka Bendera Swedia Robin Söderling
    Sumber : Wilkipedia
    foto : tennisticketnews.com
    blog.casinoman.net
    brownfield.wordpress.com

































      Roddick Tatap Australia Terbuka dengan Kerja Keras

      Sydney - Andy Roddick berlatih sekuat tenaga dalam mempersiapkan diri jelang Australia Terbuka. Motivasi semacam itu bahkan diklaim baru kali ini ia tunjukkan lagi setelah sekian lama.

      Bulan lalu Roddick mengalami cedera hamstring dan nyeri pada pangkal paha sehingga pelatih fisiknya, Lance Hooten, menyarankan agar Roddick tidak berlatih terlalu keras pada latihan pra-musim.

      Akan tetapi, saran tersebut tak disambut hangat oleh si petenis Amerika Serikat. "Ia berbisik kepadaku, 'Aku tidak mau melakukan latihan Rencana B, aku ingin langsung berlatih'," ungkap Hooten kepada atpworldtour.com.

      "Aku bilang, 'Entahlah, kamu harus menunjukkan kalau kamu memang mampu melakukannya, jadi mari berlatih pelan-pelan'. Dan ia menatapku dan mengatakan, 'Kita takkan melakukan latihan Rencana B'," lanjut Hooten menirukan Roddick.

      Setelah ngotot-ngototan Roddick akhirnya diberikan izin oleh sang pelatih fisik untuk langsung berlatih rutin. Hasilnya, nilai Hooten, amat bagus.

      "Aku sebenarnya juga mau memberinya latihan lebih ringan karena jika dia tidak menyelesaikan latihan ini dengan sehat, maka percuma saja."

      "(Tapi) Andy melihatku dan bilang, 'Australia Terbuka tidak bisa dimenangi dengan berlatih santai'," papar Hooten.

      Sejauh ini capaian terbaik Roddick di Australia Terbuka adalah empat kali menjadi semifinalis. Kali ini jawara AS Terbuka 2003 itu memang terlihat sangat bernafsu untuk mengilapkan catatan dengan menjadi kampiun.

      "Sudah sejak lama aku belum pernah melihatnya sebegitu termotivasi," lugas Hooten.

      Australia Terbuka 2011, yang berlangsung pada 17 Januari sampai 30 Januari, akan menjadi gelaran Grand Slam pertama pada tahun tersebut.

      Sumber : Kris Fathoni W - detiksport
      foto : Reuters

      Minggu, 26 Desember 2010

      Murray & Djokovic Kecewakan Becker

      Berlin - Legenda hidup tenis Boris Becker berharap dominasi Roger Federer-Rafael Nadal segera berakhir. Namun dua petenis yang diharapkan bisa mengganggu dominasi itu masih gagal mewujudkannya.

      Andy Murray dan Novak Djokovic merupakan dua petenis yang paling potensial untuk merusak dominasi Federer dan Nadal dalam merebut gelar juara di turnamen mayor tahun ini.

      Di Australia Terbuka, Andy Murray berhasil melaju ke final namun dikandaskan Federer yang lantas merengkuh titel grand slam yang ke-16. Sedangkan Djokovic dipaksa melupakan harapannya untuk meraih titel grand slam keduanya usai ditekuk Nadal di final.

      Dari total empat turnamen yang digelar, Nadal-Federer berbagi gelar. Petenis Spanyol ini meraih tiga gelar; Wimbledon, Prancis Terbuka dan AS Terbuka sedangkan Federer cuma kebagian gelar Australia Terbuka.

      "Murray dan Djokovic telah menunjukkan potensinya dalam beberapa tahun terakhir tetapi tak ada keduanya yang benar-benar membuat kemajuan musim ini," kritik mantan petenis nomor satu dunia itu kepada ESPN.

      "Jelas sekali sulit untuk melampaui Nadal dan Federer tapi saya akan berharap mereka (Murray-Djokovic) dapat membuat pengaruh yang lebih tahun depan," harap Becker.

      Meski begitu sejumlah petenis telah membuat kejutan dengan keberhasilannya meyodok papan atas seperti Tomas Berdych, Mikhail Youzhny dan David Ferrer. "Saya ingin bilang kalau pemain muda Jerman akan membuat terbosoan ke dalam 10 rangkin teratas tetapi saya tak berpkiri itu mustahil," lanjut mantan petenis asal Jerman ini.

      "Jelasnya, (Robin) Soderling membat lompatan musim lalu kini Berdych. Tapi saya tak mengharapkan ranking ini tak banyak berubah pada 2011," tuntas dia.

      Sumber : Okdwitya Karina Sari - detiksport
      foto : (Getty Images)

      Rabu, 22 Desember 2010

      Murray Tetap Bersama Corretja

      London - Andy Murray tetap belum mengumumkan nama pelatih tetapnya buat menghadapi tahun depan. Petenis Skotlandia itu akan tetap bekerja sama dengan eks petenis Spanyol, Alex Corretja.

      Pada bulan Juli tahun ini, Murray berpisah dengan pelatihnya, Miles Maclagan. Tak menunjuk pelatih tetap, Murray kemudian menggandeng Corretja serta berlatih bersama dengan Dani Vallverdu, rekan gandanya.

      Murray tampaknya nyaman bekerja sama dengan Corretja dan Vallverdu dan memutuskan untuk tidak memilih pelatih definitif buat menghadapi musim depan.

      "Andy menyempatkan diri mengambil jeda dari latihan kebugaran menghadapi musim baru untuk memastikan kalau Corretja dan Vallverdu akan terus bekerja sama untuk paruh pertama tahun depan," demikian pernyataan di situs resmi Murray.

      "Mereka sedang sibuk merancang jadwal turnamen buat awal tahun 2011 dan sebagai tim sedang fokus mempersiapkan diri buat setiap turnamen," imbuh statemen tersebut.

      Tahun depan, Murray bakal mengawali kompetisi dengan turun di Piala Hopman bersama Laura Robson membela Inggris Raya. Setelah Piala Hopman, petenis 23 tahun itu akan terjun di Australia Terbuka.

      Sumber : Arya Perdhana - detiksport
      foto : Getty/Clive Rose

      Jumat, 17 Desember 2010

      Taufik Haidyat Naik Peringkat Ke-2 Dunia

       Pemain veteran Taufik Hidayat memperlihatkan diri sebagai pemain berprestasi paling konsisten tahun ini dengan naik ke peringkat kedua BWF pekan ini.

      Taufik yang telah berusia 30 tahun menggeser pemain Denmark, Peter Hoeg Gade, yang pekan lalu masih menempati peringkat kedua. Sementara peringkat pertama masih ditempati pemain Malaysia, Lee Chong Wei. Pekan lalu Chong Wei menundukkan Taufik di babak final turnamen Hongkong Super Series.

      Pemain China ternama, Lin Dan, naik satu tingkat ke peringkat keenam. Begitupun pemain asal Thailand, Boonsak Poinsana, naik satu tingkat ke peringkat ketujuh dibandingkan pekan lalu.

      Sementara pemain Indonesia yang lain tidak mengalami peningkatan, bahkan merosot. Pemain muda, Dionysius Hayom Rumbaka, masih bertahan di peringkat ke-19, namun dua seniornya, Simon Santoso dan Sony Dwi Kuncoro, merosot dua tingkat dari pekan lalu ke peringkat ke-25 dan ke-29.

      Pemain Indonesia lain juga merosot, yaitu Alamsyah Yunus di peringkat ke-34 dan Andre Kurniawan Tedjono di peringkat ke-38. Sementara pemain DKI, Tommy Sugiarto, tetap di peringkat ke-57.

      Peringkat putra BWF pekan ini: 1. [MAS] Lee Chong Wei 2. [INA] Taufik Hidayat 3. [DEN] Peter Hoeg Gade 4. [CHN] Chen Long 5. [CHN] Chen Jin 6. [CHN] Lin Dan 7. [THA] Boonsak Ponsana 8. [CHN] Bao Chunlai 9. [VIE] Nguyen Tien Minh 10. [DEN] Jan O Jorgensen

      19. [INA] Dyonisius Hayom Rumbaka 25. [INA] Simon Santoso

      29. [INA] Sony DWI Kuncoro

      34. [INA] Alamsyah Yunus 38. [INA] Andre Kurniawan Tedjono 57. [INA] Tommy Sugiarto

      Sumber : Kompas.com
      foto : profiles.friendster.com

      Serena Comeback Paling Cepat April

      Washington - Serena Williams mengumumkan bahwa dia kemungkinan besar baru bisa kembali bermain paling cepat April tahun depan. Hal ini menimbulkan keraguan soal penampilannya di Prancis Terbuka.

      Serena absen cukup lama akibat cedera usai menjuarai Wimbledon Juli silam. Tak lama setelah jadi jawara di sana, Serena mengalami kecelakaan ketika kakinya menginjak pecahan gelas di sebuah restoran. Insiden ini memaksanya untuk naik meja operasi.

      Sempat terlihat sudah pulih, cedera itu ternyata kumat lagi akibat latihan berlebih. Akibatnya, Serena kini memutuskan untuk beristirahat sampai tahun ini berakhir guna memulihkan cedera.

      Akibat cedera ini, Serena mengundurkan diri dari Grand Slam Australia Terbuka yang digelar Januari mendatang.

      Diberitakan Telegraph Kamis (16/12/2010) malam WIB, Serena menyatakan bahwa dirinya baru bisa tampil paling cepat April mendatang. Ini terjadi karena cederanya terlihat semakin serius.

      "Saya berharap bisa kembali ke lapangan pada musim semi. Saya melihat pada kaki saya dan yang saya ketahui seharusnya tidak begini. Ada sesuatu yang tidak benar terhadap ibu jari kaki saya dan dari hasil scan serta konsultasi dengan dokter, diputuskan saya tak bisa bermain," ujar petenis kelahiran 26 September 1981 itu.

      "Memaksa diri segera kembali ke latihan intensif anya bisa menyebabkan cedera lagi. Padahal saya sangat ingin kembali bermain. Bagi saya sangat penting untuk melanjutkan proses penyembuhan ini dan memastikan kaki saya bisa pulih dengan sempurna."

      Jika memang Serena baru bisa comeback paling cepat pada April, maka petenis Amerika Serikat itu diragukan kesiapannya untuk tampil di Grand Slam Prancis Terbuka, yang akan dimulai pada 22 Mei 2011.
       
      Narayana Mahendra Prastya - detiksport
      foto : Reuters

      Nadal & Wozniacki Juara Dunia 2010

      New York - Rafael Nadal dan Caroline Wozniacki mendapat kado manis jelang berakhirnya tahun 2010. Keduanya dinobatkan sebagai juara dunia tenis Federasi Tenis Internasional (ITF) tahun 2010.

      Federasi Tenis Internasional (ITF) menetapkan Nadal sebagai juara dunia 2010 untuk kategori putra dan Wozniacki untuk kategori putri. Mereka dinilai telah mencatat prestasi hebat sepanjang tahun ini.

      "Nadal telah membuktikan dirinya sebagai salah satu kompetitor terbesar dalam sejarah olahraga, sementara Wozniacki telah menujukkan sebuah determinasi yang kuat dan komitmen yang terus-menerus kepada pertandingan untuk meraih posisi petenis putri nomor satu dunia di usia muda," terang Presiden ITF Francesco Ricci Bitti kepada Bloomberg.

      Nadal tahun ini tercatat memenangi tiga gelar grand slam: Prancis Terbuka, Wimbledon, dan AS Terbuka. Kemenangannya di AS Terbuka menjadikannya sebagai petenis termuda di era profesional yang telah memenangi semua gelar Grand Slam.

      "Merupakan sebuah kehormatan bagi saya ditetapkan menjadi juara dunia ITF untuk kedua kalinya," komentar Nadal perihal penghargaan yang diterimanya.

      "Setelah tahun yang sulit di 2009, perasaan saya luar biasa setelah bisa jadi nomor satu dunia lagi dan akhirnya memenangkan AS Terbuka. Tujuan saya sepanjang waktu adalah untuk terus berkembang dan menjadi pemain yang lebih baik setiap tahunnya," sambungnya.

      Sementara Wozniacki jadi petenis putri termuda keempat yang menduduki posisi nomor satu dunia setelah Martina Hingis, Monica Seles dan Steffi Graf. Tahun ini ia memenangi enam gelar tur, tapi gagal mencapai final Grand Slam dan memenanginya untuk pertama kali.

      "Masuk daftar bersama semua mantan juara dunia ITF adalah sesuatu yang membuat saya benar-benar bangga. Saya punya tahun yang hebat di 2010 dan saya berlatih keras untuk jadi lebih baik di 2011," girang petenis 20 tahun asal Denmark tersebut.
       
      Meylan Fredy Ismawan - detiksport
      foto : Getty Images

      Selasa, 14 Desember 2010

      Navratilova Tinggalkan Rumah Sakit

      Nairobi - Mantan petenis Martina Navratilova sempat dirawat di rumah sakit akibat gangguan paru-paru saat mendaki Gunung Kilimanjaro. Kini ia sudah diizinkan untuk pulang.

      Navratilova memimpin 27 pendaki untuk mengumpulkan dana bagi yayasan Laureus Sport for Good Foundation, yang juga diikuti atlet sepeda paralimpik Jerman Michael Teuber dan bintang bulutangkis Inggris Gail Emms.

      Navratilova kemudian menderita sakit di hari keempat pendakian gunung setinggi 5.895 meter dari permukaan laut itu. Selanjutnya wanita 54 tahun itu mendapatkan perawatan di rumah sakit di Nairobi selama tiga hari. Petenis berdarah Cekoslowakia itu divonis menderita high altitude pulmonary oedema.

      Gejala awal dari penyakit itu adalah merasa kesulitan berjalan, sesak napas, dan terbatuk-batuk. Penderita juga merasakan kelelahan yang sangat ekstrem dan merasa kondisi tubuhnya lemah.

      "Ada cairan dalam paru-parunya yang terkait dengan ketinggian. Kondisi ini sangat berbahaya pada seseorang yang berada di ketinggian, namun sekali dia turun maka proses penyembuhannya cepat," demikian keterangan dokter spesialis penyakit dalam dan jantung David Silverstein seperti dikutip dari situs pribadi Navratilova.

      Diberitakan AFP Senin (13/12/2010) dinihari WIB, Navratilova sudah diizinkan meninggalkan rumah sakit. "Saya merasa lebih baik dan sangat gembira sudah diizinkan pulang. Saya berterimakasih kepada seluruh staf rumah sakit Nairobi yang sangat luar biasa dan sangat peduli kepada saya. Perawatan yang diberikan selama tiga hari saya di sini sangat sempurna," kata pemegang 18 gelar Grand Slam itu.

      Bagaimana dengan tim pendaki sendiri? Dari 27 orang, 18 di antaranya berhasil mencapai puncak Kilimanjaro.

      "Sungguh luar biasa mengetahui bahwa tim telah kembali dengan selamat. Saya juga gembira mendapat kabar bahwa banyak dari mereka bisa mencapai puncak meski kondisi cuaca tak mendukung," tuntas Navratilova.

      Sumber : Narayana Mahendra Prastya - detiksport
      Foto : Getty Images

      Hong Kong Super Series - Indonesia Pulang Tanpa Gelar

      Hong Kong - Tak satupun gelar mampu dibawa Indonesia dalam keikusertaaannya di Hong Kong Super Series 2010. Setelah harapan terakhir 'Merah Putih' merebut gelar Markis Kido/Hendra Setiawan kandas di partai final ganda putra.

      Adalah pasangan ganda Korea Selatan yang diunggulkan di tempat keenam, Sung Hyun Ko/Yeon Seong Yoo, yang mengalahkan ganda terbaik Indonesia itu lewat pertarungan rubber set, 19-21, 21-14 dan 21-23. Laga yang dihelat Minggu (12/12/2010) sore WIB itu berlangsung selama 52 menit.

      Di set pertama Markis/Hendra yang sempat tertinggal di awal-awal mampu memperkecil kedudukan jadi 6-7. Kemudian Sung/Yeon menjauh jadi 12-6 dan ketika kedudukan 15-10 untuk pasangan Korsel itu, Markis/Hendra ngebut dan menyamakan kedudukan jadi 15-15.

      Lalu kemudian Sung/Yeon meninggalkan dengan mencetak lima angka beruntun unggul 20-15. Lagi-lagi Markis/Hendra mampu memperkecil kedudukan jadi 19-20 namun tetap tak mampu menghadang Sung/Yeon untuk menang 21-19 di set pertama.

      Masuk di set kedua, laga berjalan kian seru dan terjadi kejar-kejaran angka di antara keduanya. Sempat menyentuh angka sama kuat di 11-11, Markis/Hendra tancap gas dan memaksa Sung/Yeon untuk membuat angka hanya 14 sementara pasangan Indonesia melaju sampai 21. Set kedua jadi milik Markis/Hendra.

      Di set ketiga lagi-lagi Markis/Hendra memberi perlawanan ketat pada ganda Korsel itu. Kejar-mengejar angka masih berlangsung di set ini dan sempat sama kuat di 16-16.

      Namun Markis/Hendra tak berkutik lagi saat kedudukan 21-21, dua kali angka Sung/Yeon yang akhirnya menutup laga ini dengan kemenangan 23-21.

      Sebelumnya Indonesia sudah gagal merebut gelar juara di super series ini, setelah Taufik Hidayat takluk dari Lee Chong Wei di final tunggal putra beberapa jam sebelumnya.
       
      Sumber : Mohammad Resha Pratama - detiksport
      Foto : AFP/Ed Jones

      Hong Kong Super Series - Ditaklukkan Chong Wei, Taufik Gagal Juara

      Hong Kong - Harapan Indonesia meraih gelar di nomor tunggal putra Hong Kong Super Series 2010 musnah, setelah Taufik Hidayat takluk di partai final dari musuh bebuyutannya Lee Chong Wei.

      Dalam laga yang dihelat, Minggu (12/12/2010) siang WIB, Taufik yang diunggulkan di tempat ketiga menyerah dua set langsung, 19-21 dan 9-21 dari Chong Wei yang merupakan unggulan teratas. Laga puncak ini berlangsung cuma 31 menit.

      Di set pertama laga berjalana seru di mana Taufik sempat unggul 10-8 sebelum Chong Wei menyamakan 10-10. Lalu Taufik dan Chong Wei saling kejar-mengejar angka dan Taufik kembali unggul 19-17.

      Sayang Taufik kehilangan konsentrasi di sini dan Chong Wei mampu menambah empat angka untuk menutup set ini dengan 21-19.

      Masuk di set kedua Chong Wei makin tak terhadang oleh Taufik. Memimpin sejak awal, Chong Wei bahkan sempat unggul hingga 10-4 dan 20-6.

      Taufik hanya diberi kesempatan menambah tiga angka sebelum pukulan terakhir Taufik melambung jauh dan out untuk memberi kemenangan 21-9 untuk Chong Wei.

      Indonesia masih berpeluang membawa satu gelar dari nomor ganda putra, di mana Markis Kido/Hendra Setiawan akan meladeni unggulan keenam asal Korea Selatan Sung Hyun Ko/Yeon Seong Yoo, beberapa jam lagi.

      Sumber : Mohammad Resha Pratama - detiksport
      Foto : AFP/Ed Jones

      Hong Kong Super Series - Taufik dan Kido/Hendra Tembus Final

      Hong Kong - Dua wakil Indonesia yang masih tersisa di Hong Kong Super Series 2010, Taufik Hidayat dan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan, masih bertahan dan lolos ke babak final.

      Taufik yang diunggulkan di tempat ketiga, pada pertandingan semifinal hari ini, Sabtu (11/12/2010), berhasil mengalahkan pemain China unggulan ketujuh, Chen Long. Dalam laga berdurasi satu jam 10 menit, ia menang tiga set 15-21, 21-11, 21-19.

      Di final Taufik akan bertemu pebulutangkis nomor satu dunia dari Malaysia, Lee Chong Wei, yang tidak terlalu kesulitan menundukkan Nguyen Tien Minh (Vietnam) di semifinal lainnya, dengan straight set 21-14, 21-17.

      Sementara itu pasangan Kido/Hendra, yang ditempatkan sebagai unggulan kedua, sukses menghentikan ganda putra Korea unggulan ketiga, Jung Jae Sung/Lee Yong Dae, dengan dua set langsung, 21-19, 23-21.

      Di final besok, ganda putra perebut medali emas di Asian Games lalu itu akan berjumpa pemenang pertandingan Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong melawan Howard Bach/Tony Gunawan, yang baru bertarung malam ini.

      Sumber : Andi Abdullah Sururi - detiksport
      Foto : (AFP/Liu Jin)

      Jumat, 10 Desember 2010

      Hongkong Super Series - Taufik, Markis/Hendra ke Semifinal

      Hongkong - Taufik Hidayat melaju ke babak semifinal usai mengatasi Sung Hwan Park. Markis Kido/ Hendra Setiawan juga ke semifinal setelah Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan mundur. 

      Pada pertandingan di court 1 Queen Elizabeth Stadium, Jumat (10/12/2010) petang WIB, Taufik sukses menaklukkan pemain Korea Selatan Park Sung Hwan Park dua set langsung 23-21 dan 21-17.

      Pertandingan berjalan dengan alot di set pertama namun Taufik bisa memenanginya. Pada set kedua, Taufik dan Park  sempat saling kejar mengejar di awal. Park sempat unggul 6-3 namun Taufik mampu menyamakan kedudukan dan balik unggul 6-9.

      Pemain Indonesia unggulan ketujuh ini terus memimpin hingga mengakhiri perlawanan Park dalam waktu 47 menit. Sedangkan lawan Taufik di final adalah pemain unggulan ketujuh asal China Chen Long.

      Sementara duel antara ganda putra Indonesia di babak perempat final dimenangi Markis Kido/Hendra Setiawan. Markis/Hendra tidak perlu bekerja keras karena lawannya Alvent/Hendra walkover. 

      Sumber : Reky Herling Kalumata - detiksport
      Foto : Getty Images

      Hongkong Super Series - Ganda Putra Pastikan Tempat di Semifinal

      Hongkong - Ganda putra Indonesia memastikan satu tempat di babak semifinal. Ini menyusul terjadinya laga antara Markis Kido/Hendra Setiawan kontra Hendra AG/Alvent Yulianto di delapan besar.

      Markis/Hendra meraih tiket perempatfinal usai mengalahkan pasangan Thailand Songphon Anugritayawon/ Sudket Prapakamol lewat pertarungan dua set langsung dalam laga yang digelar Kamis (9/12/2010) malam waktu setempat.

      Ganda Indonesia hanya memerlukan waktu selama 23 menit untuk meraih kemenangan dengan skor 21-15, 21-15. Awal set pertama berlangsung sengit. Markis/Hendra sempat meninggalkan lawan dalam skor 12-9, namun kembali dipepet dengan 12-11.

      Ganda Indonesia mulau melaju jauh saat keunggulan 17-11. Posisi memimpin mampu dimaksimalkan menjadi kemenangan.

      Memasuki set kedua, Markis/Hendra tak terlalu menemui kesulitan berarti. Pasangan Thailand sempat menempel ketinggalan menjadi 14-17. Markis/Hendra berhasil mempertahankan keunggulan dan memastikan tiket perempatfinal.

      Di delapan besar, Markis/Hendra akan bertemu sesama pemain Indonesia Alvent Yulianto/Hendra AG yang memastikan lolos beberapa jam sebelumnya.

      Narayana Mahendra Prastya - detiksport
      Foto : tribunnews.com

      Hongkong Super Serie - Taufik & Alvent/Hendra ke Perempatfinal

      Hongkong - Taufik Hidayat sukses menjejakkan kaki di babak perempatfinal Hong Kong Super Series 2010. Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan juga tak mengalami kesulitan berarti untuk melewati babak kedua.

      Dalam pertandingan di Queen Elizabeth Stadium, Kamis (9/12/2010) petang WIB, Taufik sukses menundukkan pemain Thailand Tanongsak Saensomboonsuk. Taufik yang ditempatkan sebagai unggulan ketiga hanya butuh 29 menit untuk mengakhiri perlawanan Saensomboonsuk dengan dua set langsung, 21-19 dan 21-18.

      Di babak perempatfinal, pebulutangkis 29 tahun ini akan ditantang pemain Korea Selatan Park Sung Hwan.

      Sementara Alvent/Hendra melangkah ke perempatfinal usai mengalahkan sesama pemain Indonesia Yohanes Rendy Sugiarto/Afiat Yuris Wirawan. Alvent/Hendra menundukkan Yohanes/Afiat dengan skor 21-18 dan 21-9.

      Selanjutnya, unggulan ketujuh ini akan menghadapi pemenang antara Markis Kido/Hendra Setiawan dan pasangan Thailand Songphon Anugritayawon/Sudket Prapakamol.

      Sayangnya, kesuksesan Taufik dan Alvent/Hendra tak diikuti dua pasangan ganda Indonesia lainnya. Muhammad Rijal/Debby Susanto dan Angga Pratama/Ryan Agung Saputra terhenti di babak kedua usai dikalahkan ganda Korea Selatan.

      Rijal/Debby yang bertanding nomor ganda campuran kalah dari Yoo Yeon Seong/Kim Min Jung 12-21 dan 17-21. Sementara di sektor ganda putra, Angga/Ryan kalah WO dari unggulan ketiga Jung Jae Sung/Lee Yong Dae.

      Sumber : Meylan Fredy Ismawan - detiksport
      Foto : Getty Images/Liu Jin

      Hongkong Super Series - Tunggal Putri & Ganda Putri Habis

      Hongkong - Pupus sudah harapan Indonesia untuk membawa pulang gelar dari nomor tunggal putri dan ganda putri. Pasalnya seluruh wakil yang tersisa sudah masuk kotak di saat turnamen masih memasuki babak kedua.

      Aprilia Yuswandari yang menjadi satu-satunya asa 'Merah Putih' dari nomor tungal gagal mencapai babak 16 Besar. Tunggal putri lainnya, Linda Wenifanetri lebih dulu "pulang" setelah di partai sebelumnya dikalahkan Inthanon Ratchanok.

      Aprilia yang menjadi kampiun Kejurnas tiga tahun lalu itu takluk di tangan unggulan keenam Juliane Schenk setelah melakoni duel ketat selama lebih dari satu jam.

      Memainkan laga di Queen Elizabeth Stadium, Kamis (9/12/2010)WIB, Aprilia menyerah dalam tiga set. Di set pertama Aprilia ditundukkan 13-21 namun berhasil bangkit dan berbalik unggul 21-14 di set berikutnya.

      Akan tetapi Schenk kembali menunjukkan permainan terbaiknya. Di set terakhir, pebulutangkis Jerman ini sukses menutup laga dengan 21-19.

      Nasib serupa turut dialami ganda putri yang tersisa Vita Marissa/Nadya Melati. Melawan Duaganong Aroonkesorn/Kuncala Voravichitchaikul, ganda putri Indonesia juga takluk lewat pertandingan selama tiga set.

      Hasil ini menegaskan habisnya wakil ganda putri 'Tanah Air' di Hongkong Super Series tahun ini. Sebelumnya Meiliana Jauhari/Gresyia Polii tersingkir lebih awal usai dibekap pasangan Denmark.

      Usai kalah tipis 19-21 di set pertama, Vita/Nadya menghidupkan asa dengan memenangi set kedua dengan angka 23-21. Di game terakhir, pasangan Thailand itu mampu mendominasi sehingga menang lebih mudah 21-15.

      Pasangan gado-gado Robert Blair/Flandy Limpele masih terlalu lemah buat duet Amerika Serikat Howard Bach/Tony Gunawan. Setelah bertarung dalam perpanjangan set, Robert/Flandy takluk 21-9 16-21 19-21.

      Sumber : Okdwitya Karina Sari - detiksport
      Foto : Vita/Nadya (AFP Photo)

      Hongkong Super Series - Wakil 'Merah Putih' Mulai Berguguran

      Hongkong - Tiga wakil Indonesia berhasil lolos dari babak kedua dan menapaki babak perempatfinal. Sayangnya keberhasilan itu tak diikuti empat wakil lainnya yang kandas.

      Satu tiket 16 Besar pertama diperoleh ganda putra Mohammad Ahsan/Bona Septano. Di luar dugaan pasangan muda tersebut sukses menundukkan Tan Boon Heong/Koo Kien Keat yang menempati unggulan pertama.

      Duel tiga set mewarnai bentrok kedua kubu. Dalam waktu 45 menit Ahsan/Bona menutup laga dengan kemenangan 12-21 21-18 21-19.

      Langkah mereka disusul Fran Kurniawan/Pia Zebadiah. Ganda campuran ini juga berhasil melewati laga sulit melawan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dengan tiga set, 20-22 21-19 21-18.

      Nomor ganda putri tinggal menyisakan satu pasangan menyusul hasil pahit yang diterima Meiliana Jauhari/Greysia Polii. Diunggulkan di tempat keempat, Meiliana/Greysia justru menyerah dari pasangan non unggulan asal Denmark Christina Pedersen/Kammila Juhl dalam 21-15 21-16.

      Linda Wenifanetri dan Luluk Hadiyanto/Chandra Wijaya menambah luka 'Merah Putih'. Linda ditekuk Inthanon Ratchanok dalam tiga set 21-19 7-21 9-21 sedangkan ganda senior itu takluk dari unggulan keenam Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Song 16-21 10-16.

      Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi ganda teraktual yang harus masuk kotak. Berhadapan dengan Zhang Nan/Zhao Yunlei, Tantowi/Liliyana menyerah dalam rubber set 21-10 21-17 21-17.

      Sumber : Okdwitya Karina Sari - detiksport
      Foto : Meiliana/Gresyia (Daylife)

      Hong Kong Super Series - Taufik & Markis/Hendra Tak Terbendung

      Hong Kong - Taufik Hidayat tak menemui hambatan berarti untuk melangkah ke babak kedua Hong Kong Super Series 2010. Di sektor ganda putra, Markis Kido/Hendra Setiawan juga melewati babak pertama dengan mudah.

      Dalam pertandingan di Queen Elizabeth Stadium, Rabu (8/12/2010) malam WIB, Taufik sukses menundukkan pemain China Du Pengyu.

      Di set pertama, Taufik langsung tancap gas dan sempat unggul hingga 7-2. Namun Du mampu bangkit mengejar ketertinggalannya dan berbalik unggul 17-15. Tapi Taufik mampu memperbaiki penampilannya dan akhirnya menutup set pertama dengan skor 21-19.

      Di set kedua, Taufik tak memberi kesempatan kepada pemain China tersebut untuk berkembang. Ia selalu dalam perolehan angka sebelum mengakhiri set kedua 21-9.

      Taufik yang diunggulkan di tempat ketiga selanjutnya akan menghadapi pemain Thailand Tanongsak Saensomboonsuk.

      Sementara Markis/Hendra melaju mulus ke babak kedua usai menaklukkan ganda Denmark Rasmus Bonde/Anders Kristiansen dalam tempo 27 menit.

      Duel Markis/Hendra versus Bonde/Kristiansen berlangsung cukup ketat di awal babak pertama. Markis/Hendra sempat unggul 6-5 dan 9-8. Namun perlawanan pasangan Denmark mulai mengendor dan Markis/Hendra akhirnya menang 21-13.

      Terjadi kejar mengejar perolehan poin di set kedua. Pasangan Indonesia sempat tertinggal 7-10, sebelum kembali unggul 15-12 dan akhirnya menang 21-18.

      Markis/Hendra akan menghadapi pasangan Thailand Songphon Anugritayawon/Sudket Prapakamol di babak kedua.

      Sumber : Meylan Fredy Ismawan - detiksport
      Foto : vibizdaily.com

      Taufik Hidayat kalahkan Park Sung Hwan

      Taufik Hidayat semakin mengokohkan peluangnya melaju ke final di Hongkong Terbuka setelah menundukkan pemain Korea Selatan Park Sung Hwan 23-21 dan 21-17 di semifinal Jumat (10/12) malam.

      Kemenangan ini seperti obat bagi Taufik yang disingkirkan oleh Park dalam babak semifinal Asian Games di Guanzhou, Cina bulan lalu .

      Pertandingan set pertama berjalan cukup alot, kedua pemain saling mengejar angka.

      Setelah sempat ketinggalan 2-4, Taufik berhasil meraih 5 angka berturut-turut dan unggul 7-4.

      Park Sung Hwan berhasil menyusul sampai posisi 9-9 dan kemudian meraih beberapa angka sehingga unggul 12-9, lalu duece dan akhirnya Taufik unggul 23-21.

      Taufik, unggulan ketiga di turnamen ini akan menghadapi Chen Long dari Cina dalam babak semifinal tunggal putra Sabtu (11/12) di stadion Queen Elizabeth.

      Kalau Taufik bisa mengalahkan Chen Long, unggulan ketujuh, maka bisa jadi final Hongkong Terbuka ini akan menjadi final impian karena dia besar kemungkinan akan bertemu pemain nomor satu dunia Lee Chong Wei dari Malaysia.

      Lee akan berhadapan dengan pemain Vietnam Nguyen Tien Minh dalam pertandingan semifinal di hari yang sama dan menurut perkiraan Lee akan menang mudah melawan Nguyen, pemain unggulan kedelapan dalam turnamen ini.
      Sumber : BBCIndonesia.com - detiksport


      Senin, 29 November 2010

      Masih Proses Penyembuhan Cedera Serena Absen di Australia Terbuka 2011

      MELBOURNE - Serena Williams menarik diri dari Australia Terbuka 2011. Menurut panitia grand slam awal tahun tersebut, kesulitan untuk memulihkan kondisinya dari cedera kaki yang membekap sejak Juli, membuat sang juara batal ambil bagian.

      "Saya masih meneruskan proses rehabilitasi kakiku setelah operasi kedua bulan lalu. Dengan sangat menyesal, saya menarik diri dari Piala Hopman dan Australia Terbuka 2011," ujar peraih 13 gelar grand slam tersebut, seperti dikutip panitia turnamen, Kamis (25/11/10).

      Serena tidak pernah bermain dengan kompetitif lagi sejak mengalahkan Vera Zvonareva untuk memenangkan gelar Wimbledon, pada awal Juli. Dia juga sudah menjalani operasi yang kedua pada kakinya, yang pernah terluka akibat menginjak pecahan gelar di sebuah restoran.

      "Seperti yang baru saya pelajari, terlalu memaksakan diri untuk latihan secara intens, bisa membuat cederaku semakin buruk," ujar petenis Amerika Serikat tersebut.

      Panitia turnamen menambahkan, Serena secara reguler terus melakukan kontak dengan mereka. Direktur turnamen Craig Tiley berharap, proses penyembuhan cedera tersebut bisa berlangsung lebih cepat.

      "Saya tahu bagaimana kekecewaan yang dialami Serena, bahwa dia tidak bisa kembali untuk mempertahankan gelar Australia Terbuka 2011. Kami semau tahu bagaimana dia menikmati bermain di sini, dan seberapa besar cintanya kepada fans di Australia," ujar Tiley.

      "Serena adalah seorang juara yang hebat dan kami akan merindukannya pada bulan Januari. Kami hanya bisa mengirim harapan terbaik kepadanya, agar lekas sembuh dan kam imenantikannya untuk segera kembali ke Australia."
      Sumber : Kompas.com
      foto : AFP

      Federer: Terima Kasih Pelatih...

      LONDON — Roger Federer berterima kasih kepada pelatih barunya, Paul Annacone. Superstar Swiss ini menilai, mantan pelatih Pete Sampras tersebut telah memberikan banyak bantuan sehingga kepercayaan dirinya meningkat lagi dengan memenangi ATP World Tour Finals.

      Ya, Federer menutup tahun 2010 dengan sangat manis karena menjuarai turnamen akhir musim tersebut pada Minggu (28/11/2010). Di partai puncak, dia menundukkan pemain nomor satu dunia yang juga rival abadinya, Rafael Nadal, dengan skor 6-3, 3-6, 6-1.

      Padahal, sepanjang tahun ini Federer mengalami krisis kepercayaan diri. Petenis berusia 29 tahun ini gagal mempertahankan dua gelar paling bergengsi, yaitu Perancis Terbuka dan Wimbledon. Robin Soderling yang menyingkirkannya dari Paris sekaligus mengakhiri catatan 23 kali berturut-turut tampil di semifinal sebuah grand slam, kemudian Tomas Berdych mengalahkannya di perempat final Wimbledon.

      "Pertama-tama, saya harus mempertahankan rasa percaya diri ini," ujar Federer, yang meraih kemenangan kedua dalam kurun waktu 2,5 tahun atas Nadal, peraih sembilan gelar grand slam.

      "Saya mulai bergerak dengan baik, merasa mental dan fisik semakin baik. Saya yakin, Paul sudah membantu saya untuk meraih ini," ujar Federer, yang sudah 16 kali juara grand slam.

      "Itulah mengapa saya sangat bahagia dengan timku selama musim ini. Saya harus berterima kasih kepada mereka atas kerja yang hebat ini. Semuanya karena kerja keras mereka dan juga kondisi pelatihku, pelatih fisik, istri, dan anak-anakku serta semua orang," tambahnya.
       
      (28/11/10).
      Sumber : Kompas.com
      Roger Federer (kanan) dan Rafael Nadal. Federer kalahkan Nadal di final ATP World Tour Finals, Minggu, 28-11-10. AFP/GLYN KIRK

      Usai Menang, Federer Incar Posisi Satu

      LONDON — Roger Federer yakin keberhasilannya mengalahkan Rafael Nadal di ATP World Tour Finlas akan membawanya ke peringkat satu kembali pada 2011.
      Federer tampil buruk sepanjang tahun 2010 ini, setelah menjuarai Australia Terbuka di awal tahun. Namun, di final yang berlangsung di O2 Arena London, Federer mampu mengalahkan Nadal, 6-3 3-6 6-1.

      Ini merupakan gelar juara kelima buat Federer musim ini. "Saya senang dapat lolos ke final untuk kesembilan kalinya tahun ini. Saya telah memenangi lima gelar juara, termasuk satu grand slam. Saya harap tampil lebih baik lagi pada 2011," kata petenis asal Swiss tersebut.
      "Saya senang dapat mengakhiri musim ini dengan baik. Apalagi dengan mengalahkan Rafa di final, mengingat prestasinya yang baik sepanjang tahun ini," kata Federer.

      Federer yang telah berusia 29 tahun ini akan mengambil libur pendek sebelum mempersiapkan diri menghadapi musim baru. Ia akan mencoba mempertahankan gelar yang direbutnya di turnamen grand slam Australia Terbuka.

      Sumber : Kompas.com
      foto : AFP/GLYN KIRK