Pages

Jumat, 28 Januari 2011

"Aussie Kim" Ingin Buyarkan Mimpi China

Kim Clijsters selangkah lagi mengakhiri penantian panjangnya untuk merengkuh gelar Australia Terbuka. Setelah menunggu selama tujuh tahun sejak menjadi finalis di Melbourne Park pada 2004, petenis Belgia ini, yang mendapat julukan "Aussie Kim", kembali menapaki final yang akan berlangsung Sabtu (29/1/11).

Namun, masih ada satu rintangan lagi yang masih menghadangnya, yaitu petenis China, Li Na. Meskipun lebih difavoritkan, tetapi Clijsters harus mewaspadai calon lawannya tersebut, yang sedang berada dalam kepercayaan diri yang tinggi setelah mencatat sejarah untuk pertama kalinya menembus final grand slam.
Ya, Li Na baru saja menggegerkan tenis putri dunia setelah mengalahkan pemain nomor satu dunia Caroline Wozniacki di semifinal. Alhasil, pemain peringkat 11 dunia tersebut tercatat sebagai petenis wanita pertama Asia, yang menembus sebuah final grand slam.
Li Na, yang ditempatkan sebagai unggulan kesembilan, tentu saja tak ingin berhenti di sini. Demi memopulerkan tenis di negaranya, pemain berusia 28 tahun tersebut pasti mengejar prestasi tertinggi, yaitu sebagai juara, sehingga cita-citanya sebagai inspirator para pemain muda China, bisa terwujud.
Nah, sadar bahwa Li Na yang sekarang sudah berbeda dari sebelum-sebelumnya, Clijsters berjanji untuk bermain penuh konsentrasi dan meminimalisir kesalahan. Sebab, dengan itulah (minim kesalahan) dia bisa memupus impian Li Na untuk menorehkan tinta emas dalam kariernya sebagai petenis profesional.
"(Dulu) dia tidak pernah bisa tampil hebat dan lolos di sebuah grand slam," ujar Clijsters, yang merupakan unggulan ketiga. "Secara mental (sekarang) anda tentu saja bisa melihat ada sebuah perbedaan yang besar," tambah peraih tiga grand slam ini, yang semuanya diperoleh di AS Terbuka.

Memang, secara head-to-head Clijsters unggul 4-2 atas Li Na. Tetapi pada pertemuan terakhir di final Sydney International, Li Na membungkam Clijsters dengan straight set 7-6, 6-3, sekaligus memberikan gambaran bahwa Li Na tetap punya peluang menggenggam trofi di Melbourne Park.
"Saya kira saya tidak dalam kondisi siap 100 persen ketika melawan di di Sydney," ujar Clijsters, yang sudah merengkuh 40 gelar dan meraih hadiah uang lebih dari 21 juta dollar AS sepanjang kariernya.
"Dia bermain luar biasa, mungkin yang terbaik selama saya bertemu dengannya. Karenanya, pertandingan nanti pasti sulit. Tetapi saya akan bertarung habis-habisan untuk meraih poin seperti yang dilakukan kemarin (semifinal)."

Sumber : Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar