Pages

Rabu, 03 November 2010

CBTC 2010 - Kimiko, 'Nyonya' di Antara 'Nona-nona'


Nusa Dua - Tua-tua keladi, makin tua makin jadi. Mungkin itu pepatah paling pas dialamatkan pada Kimiko Date Krumm yang masih mengayunkan raketnya di usianya yang sudah 40 tahun.

Pada April 2008, Kimiko memutuskan "turun gunung" ke dunia yang sudah membesarkan namanya itu. Dia mengakhiri masa pensiunnya yang sudah berlangsung selama 12 tahun.

Meski skala turnamen yang diikutinya hanya sebatas tur WTA, Kimiko masih menunjukkan tajinya dan masih berbahaya bagi para petenis yang jauh lebih mudah darinya.

Saat ini petenis Jepang itu ada di  peringkat ke-53 WTA. Dengan fasilitas wildcard dia berpartisipasi di Commonwealth Bank Tournament of Champions (CBTC) 2010 yang dihelat di Bali International Convention Center, Nusa Dua, mulai Kamis (4/11/2010) besok sampai Minggu (7/11/2010).

Jadilah Kimiko Date petenis tertua di antara delapan petenis yang rata-rata berusia 25 tahun itu. Berikut petikan wawancara detiksport bersama Media Indonesia, Kompas dan Topskor dengan Kimiko yang diadakan di BICC, Rabu (3/11) sore WITA.

Tanya (T): Sebuah pertanyaan klise seputar kebugaran anda. Apa rahasia anda hingga masih bertahan dan bersaing di usia 40 tahun?

J (Jawab): Tak ada yang rahasia tak ada yang istimewa. Saya menikmati hidup, hidup sehat, istirahat yang cukup. Jika melihat petenis yang lebih muda itu perbedaan yang sangat besar, jadi saya lebih fokus soal pemulihan setelah menjalani pertandingan. Itu berarti perawatan yang lebih baik, makanan lebih sehat, makan juga lebih nikmat, tak ada yang istimewa.

T: Perbedaan apa yang anda rasakan sebelum dan sesudah comeback?

J: Dulu saya tidak menikmati tur yang saya jalani, contohnya saya tidak terlalu suka masakan internasional, hanya makan masakan Jepang dan belum terlalu bicara banyak dalam bahasa Inggris. Saya juga tidak terlalu banyak bicara dengan pemain lain.

Sekarang saya jadi lebih santai dengan menikmati waktu yang ada. Saya datang ke Bali, makan masakan Bali, Saya jadi lebih menikmati hidup.

Dulu, saya tidak begitu suka latihan, kadang ketika saya datang ke lapangan dan saya tidak mau latihan maka saya langsung pulang, sering kali begitu, Sekarang saya jauh menghargai waktu saya.

T: Bagaimana target untuk musim depan?

J: Saya ingin kembali menikmati bermain di turnamen berkategori Grand Slam karena Grand Slam sangat istimewa buat kami. Jadi saya selalu berdoa mudah-mudahan saya punya penampilan terbaik tahun depan dan bermain lebih baik lagi

T: Menurut penilaian anda, bagaimana perkembangan tenis di Asia?

J: Asia belum berada di peringkat yang tinggi. Dulu dan sekarang tak terlalu banyak berubah. Selalu Jepang, tak terlalu banyak dari Tiongkok, Taiwan, kecuali Indonesia saat ada Yayuk Basuki. Sekarang ada perbedaan besar, tahun depan ada Asian Games.

Saya menang tahun 1994 di Hiroshima, tapi tahun itu tidak banyak perlawanan karena kami berada di level yang lebih tinggi. Tak banyak pesertanya saat itu.

Yang paling menonjol saat ini tentu saja Tiongkok (Cina), mereka sudah sangat berkembang. Beberapa petenisnya tampil baik beberapa tahun terakhir

T: Kembalinya Anda ke WTA Tour membuat anda menjadi salah satu yang tertua. Apakah keinginan tersebut karena termotivasi memecahkan rekor Billie Jean King?

J: Tidak ada pikiran sepreti itu, saya hanya bermain sebaik mungkin. Saya tidak menargetkan rekor sejarah atau apa pun itu. Saya hanya menikmati dan mencintai tenis. Jika memang saya memecahkan rekor tentu saya bahagia tapi saya suka tantangan. Itulah yang saya jalani sekarang

Sumber : Mohammad Resha Pratama – detiksport
Foto : Detiksport/M Resha Pratama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar